Dunia ‘Arab

Kawasan Arab terkenal dengan nama Jazirah Arab. Jazirah dalam bahasa Indonesia artinya semenanjung. Jazirah Arab berarti Semenanjung Arab, sedangkan Arab artinya padang pasir, tanah gundul nan gersang yang tidak memiliki air dan tumbuh-tumbuhan. Nama Jazirah ‘Arab diberikan sejak dulu kala, karena daerah ini memang seakan-akan sebuah pulau yang gersang dan tandus.

Secara geografis, Jazirah atau Semenanjung ‘Arab sangat strategis. Bagian baratnya dibatasi Laut Merah dan sebagian Jazirah Sina, bagian timur dibatasi Teluk ‘Arab dan sebagian besar Irak Utara. Di bagian selatan berbatasan langsung dengan Laut ‘Arab hingga Laut India, sedangkan di utara dibatasi negeri Syam dan sebagian kecil Iraq.

Bagian selatan dan utara ‘Arab menjadi tempat berlabuhnya dan bertemunya berbagai bangsa untuk berhubungan dagang, peradaban, agama, dan budaya. Kondisi ini terjadi karena letak ‘Arab yang berada di tengah-tengah peta peradaban dunia. Sebelah barat laut merupakan pintu masuk ke Afrika, sebelah timur menjadi titik masuk bagi bangsa-bangsa non ‘Arab, Timur Tengah dan Timur Dekat, India dan Cina.

Luas Semenanjung Arab sekitar 3.004.000 km persegi (1.160.000 mil persegi). Wilayah ini sangat tandus, tak ada sungai yang mengalir dan tak ada musim hujan, yang ada hanya bentangan padang pasir yang luas. Intensitas hujan di beberapa wilayahnya sangat jarang. Sementara itu, di beberapa wilayah pedalaman, suhu panas dapat mencapai 50 derajat, terutama saat musim panas tiba. Secara kasat mata, wilayah ini tidak memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan, sehingga tidak ada bangsa manapun yang tertarik untuk menguasainya.

Hanya daerah Yaman bagian selatan yang bertanah sangat subur dengan curah hujan yang cukup banyak. Kemamkmuran wilayah ini bertambah dengan baiknya kondisi irigasi, sehingga hasil pertanian berlimpah. Bendungan Ma’rib merupakan salah satu bukti baiknya kondisi irigasi di Yaman. Ini adalah bendungan utama yang menjadi tumpuan pengairan untuk perkebunan dan persawahan di Yaman. Selain Yaman, wilayah ‘Arab secara umum terdiri atas pegunungan , bukit, lembah-lembah tandus, dan tanah yang gersang. Sangat sulit bila orang bertempat tinggal menetap di daerah-daerah itu, sehingga orang ‘Arab kuno cenderung hidup berpindah-pindah. Mereka mencari mata air untuk memenuhi kebutuhan minum dan menggembalakan ternak. Bila mata air itu mulai mengering, mereka bergegas mencari mata air yang baru.

Pembagian Wilayah ‘Arab

Jazirah ‘Arab terbagi atas dua bagian : bagian tepi dan bagian tengah. Bagian tengah terdiri atas pegunungan yang curah hujannya sangat sedikit, penduduknyapun secara otomatis sedikit, yaitu kaum pengembara. Bagian tengah terbagi menjadi dua bagian : bagian utara, disebut Najed dan bagian selatan disebut Al-Ahqaf.

Sedangkan, di bagian tepi, serupa dengan sebuah pita kecil yang melingkari Jazirah ‘Arab, hanya di pertemuan antara Laut Merah dan Lautan Hindia, pita itu agak lebar. Pada Jazirah ‘Arab ini boleh dikatakan hujan turun cukup teratur, karena itu penduduknya tiada yang mengembara, melainkan menetap di tempatnya.

Ada lima daerah di Jazirah ‘Arab :

  1. Hijaz, kotanya adalah Makkah, MAdinah, dan Thaif.
  2. Yaman, terletak di bagian selatan, diantaranya adalah Shan’a yang merupakan ibukota Yaman zaman dahulu.
  3. Najed, terletak dibagian tengah Jazirah ‘Arab.
  4. Tihamah, terletak antara Hijaz dan Yaman.
  5. Yamamah, terletak antara Yaman dan Najed.

Hijaz

Hijaz menjadi wilayah yang sangat penting, di Jazirah ‘Arab khususnya dan dunia Islam umumnya, kerena memiliki dua kota suci : Makkah al-Mukarramah dan Madinah al-Munawwarah. Hijaz berasal dari kata al-Hijz yang artinya sebutan untuk penghalang atau pembatas sebuah benda.

Hijaz berada di sebelah barat laut Saudi ‘Arabia, kota utamanya adalah Jeddah. Sebagai sebuah wilayah, Hijaz menjadi lokasi bagi tempat-tempat suci agama Islam. Islam mempunyai kepentingan dalam lanskap sejarah dan politik ‘Arab dan Islam.

Selain Makkah, Madinah dan Jeddah, Hijaz juga memiliki beberapa kota lain : Thaif, Yanbu, al-Bahr, al-Bahah, Tabuk, Badr, Hunain, dan Rabigh.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Hatta, dkk. The Great Story of Muhammad SAW, Referensi Lengkap Hidup Rasulullah SAW dari Sebelum Kelahiran hingga Detik-detik Terakhir. Jakarta : Maghfirah Pustaka, 2011.

Published by miqbalhanafri

I am a lecturer and researcher at the School of Information Management and Computer Science [STMIK] Bina Sarana Global, Tangerang. I got a Bachelor Degree from IPB University in 2009. Then I continued my study and finished my Master Degree at Budi Luhur University in 2015 with a concentration on Applied Computing Engineering. In 2019, I got a scholarship to continue my Ph.D. degree at Graduate Institute of Digital Learning and Education, National Taiwan University of Science and Technology (NTUST). My research focuses on image processing, learning engineering, educational technology, e-learning, e-commerce, and agricultural technology. I also loved the online businesses, such as search engine optimization, niche market analyzes, marketing strategy, etc. Muhammad IQbaL Hanafri, S.Pi., M.Kom.

Leave a comment